bluesselamanya

bluesselamanya
puteh

Wednesday 8 June 2011

    terlalu pahit… madu yang kau minta aku meminumnya itu… tapaki lah jalan menuju surga-mu sendiri, aku ingin makan karena aku lapar, bukan karena hidangan lantunan sya’ir mu, jika tak ada lagi harga.. maka siapa yang akan membelinya,..? kasihan..
      hidup ini sangat menyenangkan karena banyak sekali misteri-misteri yang menggelitik salah satunya adalah CINTA takkan pernah bisa ketebak tapi Rindu itu pasti… meski sering disembunyikan tak mudah untuk menahannya
      jujur.. aku benci mengakui kalau aku rindu karena tak pernah diperdulikan tapi cinta, merubah rasa benci itu menjadi ke-rinduan yg semakin dalam sampai akhirnya kita semua benci merindu
        goresan luka itu tak terungkapkan rasa sakitnya sampai perasaan ku, sesak dan sangat menyiksa
        kau biarkan aku ketakutan merundung sepi sendiri, menghitung detak jantung sangat khawatir sekiranya akan berhenti nanti dan lebih ku sesali lagi bila nanti aku mati tanpa kasih mu itu
        karena takdir memisahkan dan menyisakan rindu ku hanya akan menunggu, sampai nanti ku jelang hadirmu di Syurga,
          para pujangga akan ungkapkan perasaanya dengan sejuta kata-kata indah mereka yang lain bersenandung indah sambil melantunkan untaian cinta sisanya akan menggoreskan warna-warna indah sebagai perwakilan hati mereka
          tapi aku.. apalah artinya aku ini, tak pandai beruntai kata-kata merayu pun tak pernah jangan lagi harus menggambarkan perasaan tak satupun aku bisa
          aku cuma tau berucap sedikit satu, dua kata saja mungkin tiga.. karena ku ingin bilang “Aku Cinta Kamu”
            benarkah kalau hari-hari mu lebih indah? apakah itu karena tanpa ku? jika kamu mentari di hari yang pagi sepertinya awan gelap itu adalah aku
            sekiranya itu benar sinarmu lebih hangat tanpa aku maka awan gelap itu senantiasa jatuh ke bumi mengalir seolah langit meneteskan air mata dan hari takkan mendung lagi, karena tak ada lagi awan gelap karena aku akan pergi
            setelah itu… aku berjanji takkan pernah lagi kau lihat aku takkan ada lagi suara-suara ku sampai aku bosan dan menghilang
              bukan memiliki dan takkan meiliki meski itu tejadi, namun kasihku tetap suci hingga nanti kau menari-nari menginjak-injak hati ku yang berdarah tak apa semuanya itu asal kau bisa terus menari
              sampai 1.000 tahun pun kau seperti itu aku tak masalah dengannya kuingin hanya satu hal saja bila kau bosan menari-nari lalu kau lelah dan menangis
              kenanglah aku kenanglah dia dia itu cinta cinta kita berdua
                waktu itu anugerah, Sayang sedih rasanya kalau kau memanfaatkannya hanya pada satu saja.. cobalah sedikit membagi waktumu itu padaku… padaku yang lelah merindu.. merindukan waktu bersama-sama denganmu
                aku coba pahami waktu mu itu mungkin apa yang Tuhan berikan tak cukup buat mu menyisakan sedikit saja hanya sedikit saja yang ku mau untuk bisa terus menahan beban kerinduan yang teramat dalam kurasa

No comments:

Post a Comment