bluesselamanya

bluesselamanya
puteh

Wednesday 8 June 2011

Untukmu lbu
Yang kian tak tertafsirkan oleh gelora emosiku
Apakah aku masih bisa bertanya
Ketika Aura cucu kecilmu sedang berlari ke sorga
Apa masih sempat kau lambaikan tangan untuknya?
Apakah masih sempat kau bekali ia dengan senyum dan doa?
Aura memang belum sempat memanggil
Atau merajuk manja di pangkuanmu
Tapi sholawat yang kau titipkan lewat telinganya
Kini telah bergema di sorga
Juga zikir yang kau ukir di hati sanubari
Telah memahkotainya di antara bidadari
Atas nama Aura
Aku mohon maaf kepadamu, lbu
Sebab cucumu yang ayu tetah bermandi cahaya
Bermain-main di sorga dengan berbagai kilau permata
Aura tak sempat menemani masa-masa senjamu
Tapi senyum manisnya telah terpahat di dinding sorga
Yang ketak akan kita tempati bersama
Atas nama Aura
ljinkan kubelah-belah rinduku
Antara luka dan tawa yang terus berebut mengisi kalbu
Ketika hanya sekelebat cucumu singgah
Namun begitu cepat Aura menyulam cinta
Dan menghias seluruh batinmu
Maafkan cucumu, Ibu
Jika tanpa sengaja Aura pernah membuatmu terjaga
Dan memberi makna pada malam-malammu dengan simponinya
Aura adalah bintang sorga yang jatuh ke bumi
Yang mengajari cinta dan tawa ketabahan pada ibu bapaknya
Aura adalah mutiara hati yang melipur rindu
Datang dan pergi bersama embun sorgawi
Berikanlah doamu, Ibu
Untuk mengantarkan melati putih ini pada kesuciannya
Walau untuk itu harus ada beribu gempa
Yang menerjang dada

No comments:

Post a Comment